Pages

Thursday, July 18, 2013

Penelitian Tindakan Kelas - PTK

Penelitian Tindakan Kelas - PTK - Hai semua para sobat Shantycr7.,.untuk hari ini khusus postinganku mengenai Classroom Action Research atau kalo di Indonesia kita tercinta ini disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas. Seperti yang kita ketahui kalo mahasiswa jurusan pendidikan pastilah kebanyakan melakukan PTK ini sebagai tugas akhirnya atau skripsi. Namun nih sobat, kebanyakan mahasiswa yang melakukan PTK ini salah pengertian atau salah persepsi tentang hakekat dari PTK itu sendiri, ga begitu mengerti sebenarnya PTK itu apa sih? tujuannnya apa? bedanya apa sama penelitian eksperimen?? kebanyakan para peneliti hanya mengikut saja contoh-contoh skripsi kakak atau abang stambuk yang ada diperpustakan (setidaknya gitu yang aku lihat di kampusku). 

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai apa dan bagaimana serta tujuan dari PTK itu sendiri apa maka akan kusajikan makalahku tahun lalu disini (yah meskipun ini tergolong belum lengkap sih hanya inti-intinya aja, kalo sobat mau banyak kok buku2 yang menyajikan detail hakekat PTK itu sendiri) silahkan dibaca dan dipahami supaya ketika sobat Shantycr7 sidang bisa dengan benar menjawab pertanyaan penguji :)



1.      Pengertian PTK
Apa yang dimaksud dengan PTK itu? Bertolak dari pengertian yang umum, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), merupakan penelitian tindakan yang umum dilakukan guru guna memperbaiki mutu praktik pembelajarannya di dalam kelas. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas, dan tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Dengan kata lain PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencoba hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah suatu rancangan penelitian yang dilakukan di kelas yang  bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar melalui suatu tindakan tertentu (action).
Dari pengertian di atas suatu penelitian tindakan kelas mempunyai tiga cirri:
a.      Peneliti adalah guru, pengajar, pendidik
b.      Dilakukan karena ada masalah yang benar-benar terjadi dihadapi oleh guru yang segera harus diatasi.
c.       Ada tindakan (action) yang harus diambil untuk memperbaiki atau menyempurnakan proses pembelajaran.
2.      Tujuan PTK
Tujuan PTK tak lain adalah memperbaiki cara-cara mengajarnya melalui penerapan metode baru atau tindakan baru yang dia temukan dan diyakini karena metode baru itu telah teruji ternyata efektif meningkatkan hasil pembelajaran seperti diharapkan. Pada akhirnya melalui PTK akan menghasilkan peningkatan baik kualitas proses maupun hasil belajar siswa. Dengan senantiasa memperbaiki cara-cara mengajarnya itu, guru diharapkan dapat memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas.
         Disamping hal di atas, melalui PTK guru tidak sekedar bertujuan untuk memecahkan masalah, melainkan juga mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Berbagai tujuan dapat dicapai melalui PTK, di antaranya dipaparkan sebagai berikut.
  • Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran
  • Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
  • Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatakan masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu
  • Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya
3.      Jenis PTK
Ada empat jenis PTK : (a) PTK Diagnostik, (b) PTK Parsisipan, (c) PTK Empiris, dan (d) PTK Eksperimen (Chein, 1990).
(a)   PTK Diagnostik. PTK Diagnostik adalah suatu penelitian yang dirancang dengan menuntut penelitian kea rah suatu tindakan berupa diagnostic . Dalam hal ini peneliti memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Contoh, peneliti berupaya menangani pekelahian, peselisihan, konflik antar sekolah.
(b)   PTK Partisipan. PTK Partisipan maksudnyanya guru harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai akhir penelitian mulai dari perencanaan pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan.
(c)    PTK Empiris. PTK Empiris maksudnya peneliti berupaya melaksanakan sesuai tindakan dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama tindakan berlangsung.  Pada prinsipnya proses penelitiannya berkenaan dengan penyimpanan, catatan, dan pengumpulan pengalaman peneliti dalam mengajar sehari-hari.
(d)   PTK Eksperimen. PTK Eksperimen maksudnya kegiatan penelitian dilaksanakan dengan berupaya menerapkan berbagai tehnik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan prinsip-prinsip eksperimen.
4.      Prosedur PTK
Prosedur pengembangan inovasi pembelajaran melalui PTK tersebut dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sbb: (a) mengidentifikasi masalah pembelajaran; (b) menganalisis dan merumuskan masalah pembelajaran; (c) merencanakan tindakan berdasarkan rumusan masalah; (d) melaksanakan tindakan, observasi, dan asesmen; (e) menganalisis data hasil observasi dan asesmen serta interpretasi; (f) melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut untuk siklus berikutnya. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut berikut ini.
a. Identifikasi Masalah pembelajaran
      Identifikasi masalah pembelajaran diawali dengan menulusuri dan merasakan adanya masalah yang dihadapi oleh guru dan peserta didik. Masalah yang dihadapi hendaknya berangkat dari permasalahan nyata yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.
Adapun cara melakukan identifikasi masalah secara berurutan adalah sebagai berikut;
(1) Menulis semua hal yang terkait dengan pembelajaran, dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan aspek mana yang dirasakan perlu memperoleh perhatian untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan
(2) Memilah dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan jenisnya, mencatat jumlah peserta didik yang mengalaminya, dan mengidentifikasikan frekuensi timbulnya masalah;
(3) Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaklanjuti (kemudahannya, keseringannya, dan jumlah mahasiswa yang mengalaminya);
(4) Tim peneliti kemudian secara bersama-sama memilih permasalahan yang urgen untuk dipecahakan;
(5) Selanjutnya masalah-masalah tersebut dikaji kelayakan, signifikasi, dan konstribusinya
b. Menganalisis dan Merumuskan Masalah Pembelajaran
Analisis terhadap masalah pembelajaran dimaksudkan untuk menentukan urgensi dan prioritas permasalahan yang harus dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya. Selanjutnya, masalah-masalah yang telah diidentifikasi dan telah dianalisis, kemudian dirumuskan secara jelas, spesifik dan operasional. Perumusan masalah yang jelas memungkinkan peneliti untuk memilih tindakan yang tepat. Dalam merumuskan masalah, peneliti perlu memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut: (1) aspek substansi; (2) aspek orisinalitas (tindakan); (3) aspek formulasi dan (4) aspek teknis.

c. Merencanakan Tindakan Berdasarkan Rumusan Masalah
            Sebelum menyusun perencanaan tindakan lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapa membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui gagas pendapat ini akan dihasilkan banyak alternatef tindakan yang dipilih. Guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling tepat dilaksanakan dalam kelas.
Dalam mempersiapkan tindakan ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru, yaitu: 1) membuat skenario tindakan, 2) memperhatikan sarana pembelajaran, 3) mempersiapkan instrument penelitian, 4) melakukan simulasi pelaksanaan tindakan.

5.  Perbedaan Karakteristik PTK dengan Non-PTK
Karakteristik PTK berbeda dengan Non PTK. Perbedaan keduanya diringkas dalam Tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perbedaan Karakteristik PTK dan Non PTK
Aspek
PTK
Non PTK
Peneliti
Guru
Orang lain
Inisiatif
Oleh guru sendiri (mungkin dibantu oleh orang lain)
Oleh peneliti
Sumber masalah
Dirasakan oleh guru sendiri (mungkin dibantu oleh orang lain)
Bersumber dari luar
Ciri khas utama
Ada tindakan yang berulang kali
Belum tentu ada tindakan perbaikan
Peran
Guru sebagai peneliti
Guru atau mungkin bukan guru
Tempat penelitian
Kelas
Kelas
Proses pengumpulan data
Oleh guru sendiri atau bantuan orang lain
Oleh peneliti
Hasil penelitian
Langsung dapat dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan oleh kelas
Menjadi milik peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru


Artikel Terkait



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

 
-->